Nihayatul Wafiroh Dorong Semua Pihak Bijak Tanggapi Isu Penculikan Anak
RADARBANGSA.COM - Koordinator Nasional Gerakan Peduli Anak (GPA) Nihayatul Wafiroh menyayangkan kerusuhan yang dipicu isu penculikan anak di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Terlebih kerusuhan itu memakan korban jiwa sebanyak 9 orang, dan enam warga lainnya luka-luka.
"Ya tentu kita semua menyayangkan kerusuhan karena isu penculikan anak ini lagi-lagi terjadi, di Wamena bahkan sampai ada yang meninggal 9 orang. Ini warning keras untuk kita semua, karena namanya isu itu harus dibuktikan dulu," kata perempuan yang akrab disapa Ninik di Surabaya, Jumat (24/2/2023).
Menurut Ninik, isu penculikan belakangan memang bergulir liar bukan saja dihampir seluruh Indonesia. Parahnya lagi banyak warga yang dengan mudah menghakimi orang lain yang diduga sebagai pelaku, bahkan tak jarang diantaranya salah sasaran.
"Beberapa bulan lalu kita dikejutkan dengan orang dengan gangguan jiwa dibakar hidup-hidup, dia dituduh menculik anak, padahal apa mungkin ODGJ menculik anak? Di Samarinda juga terjadi, Makassar di Bekasi ada juga," tutur Ninik.
Sebab itu Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mendorong semua pihak, terutama aparat kepolisian dan stakholder terkait untuk serius menangani isu liar penculikan anak di tengah masyarakat.
"Saya minta kepada yang berwenang. Apakah itu aparat keamanan, Dinas Pendidikan, atau pemerintah kota dan jajarannya, segera turun cepat menetralisir isu ini agar masyarakat tenang, tidak gegabah, tidak cemas yang tidak berdasar," harapnya.
Selain itu, Ninik juga mengingatkan para orang tua untuk tidak bersikap acuh dengan isu penculikan anak, namun akan sangat bijaksana jika mereka lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan dan keselamatan anak tanpa menimbulkan kepanikan massa dengan menyebarkan kembali pesan di media sosial yang berkali-kali diteruskan dan belum tentu kebenarannya.
"Sebagai orang tua, cemas dan takut (akan isu penculikan anak) saya kira wajar. Tapi para orang tua dan masyarakat ayo jangan bertindak emosi, apalagi main hakim sendiri sampai memukul rata semua orang tidak dikenal atau dianggap mencurigakan dicap sebagai penculik anak. Ini yang bahaya," tukas Ninik.
Sebelumnya, sembilan orang dilaporkan tewas akibat kerusuhan dipicu isu penculikan anak di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Selain itu, enam warga luka-luka.
"Data terbaru korban meninggal 9 orang. Untuk luka-luka masih 6 orang dan masih dilakukan pendataan," urai Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dimintai konfirmasi, seperti dilansir detikSulsel, Kamis (23/2/2023).
Benny menjelaskan, kejadian itu bermula adanya mobil penjual kelontong yang disetop oleh dua warga di Sinakma, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Kamis (23/2) sekitar pukul 12.30 WIT. Mobil dihentikan lantaran dicurigai melakukan penculikan anak.
"Lalu informasi itu diterima kepolisian. Kapolres Wamena langsung menuju ke tempat kejadian perkara untuk bernegosiasi dengan massa dan kemudian meminta permasalahan ini diselesaikan di Polres," katanya.
Pada saat negosiasi terjadi di Polres Wamena, lanjut Benny, ada sekelompok massa yang berteriak dan kemudian menyerang anggota. Hal ini lantas memicu adanya perlawanan massa dengan aparat kepolisian.
"Hal itu kemudian direspons dengan meminta penebalan pasukan dari BKO Brimob dan Kodim. Dari sana kemudian chaos tak bisa dihindarkan lagi," ujar Benny.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Kapolri Minta Polda Sumbar Usut Tuntas Kasus Polisi Tembak Polisi
-
Pemerintah Inggris Nyatakan Dukung Makan Bergizi Gratis untuk Anak Indonesia
-
Jadi Beban Berat Daerah, Novita Pertanyakan Kemenpar Hapus DAK Pariwisata
-
Jazilul Fawaid Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Sulteng Cukup Pesat
-
Hasil China Masters 2024: Jonatan Christie ke Semifinal Usai Kalahkan Lei Lan Xi